Budidaya Ikan Lele – Ikan lele merupakan salah satu ikan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dikarenakan banyaknya masyarakat yang mengkonsumsinya dan juga harganya yang lebih murah dibandingkan ikan jenis. Selain itu ikan lele dapat menjadi pengganti lauk daging yang umumnya lebih murah dibandingkan dengan kambing, sapi, maupun ayam.
Karena banyaknya dorongan akan kebutuhan daging ikan lele, budidaya atau ternak ikan lele menjadi pilihan berbagai macam masyarakat maupun pengusaha untuk mencoba maupun melaksanakan budidaya ikan lele.
Selain itu karakteristik ikan lele yang tidak terlalu membutuhkan banyak perawatan maupun dapat hidup dalam kondisi air yang bermacam-macam serta ketahanan yang cukup kuat. Ikan lele juga dapat hidup dalam tingkat kepadatan yang lebih baik daripada ikan-ikan jenis lainnya.
Berikut ViitorMedia akan memberikan berbagai macam informasi penting untuk memulai budidaya ikan lele dengan mudah dan mendasar untuk kalian para pecinta lele maupun pengusaha muda yang ingin mencobanya.
Daftar Isi
Persiapan Kolam
Terdapat berbagai macam jenis ataupun tipe kolam yang dapat Anda gunakan untuk menjadi kolam atau tempat budidaya ikan lele. Selain itu Anda juga harus mempertimbangkan kondisi keuangan, lingkungan sekitar, dan ketersediaan tenaga kerja ataupun bantuan dalam mengerjakan budidaya yang hendak akan Anda jalankan.
Jenis Kolam Lele
Tipe-tipe atau jenis kolam yang dapat menjadi acuan atau pertimbangan Anda untuk memulai budidaya ini misalnya saja adalah kolam terpal, tanah, dan semen. Untuk informasi yang dapat membantu Anda, kolam tanah adalah kolam yang paling banyak digunakan oleh peternak ikan lele.
Volume dan Luas Kolam Lele
Selain itu ukuran juga berpengaruh terhadap kelangsungan sistem peternakan ikan Anda. Pastikan Anda telah menghitung luas kolam dan jumlah ikan lele yang akan Anda masukkan dalam kolam tersebut supaya mendaptkan hasil yang maksimal.
Suhu, pH, dan Kualitas Air
Hal berikutnya yang harus Anda perhatikan adalah suhu dan juga kualitas air yang akan Anda gunakan. Umumnya suhu yang digunakan pada kolam ikan lele berkisar antara 20-28 derajat celsius, namun hal ini juga dapat bervariasi dari kondisi lingkungan tempat tinggal Anda.
Pastikan Anda membuat kolam ikan lele Anda dengan kedalaman yang cukup supaya tidak terpengaruh oleh cahaya matahari yang berlebihan, karena apabila kondisi kolam Anda terlalu banyak terkena panas matahari, hal ini akan mengganggu proses perkembangan ikan lele Anda atau bahkan dapat membuat ikan lele Anda mati.
Untuk pH yang bagus untuk kondisi kolam Anda, pastikan saja dengan mudah bahwa kondisi kolam Anda tidak memiliki banyak mikroorganisme yang dapat mengganggu kesehatan ikan lele Anda (umumnya pada kolam tanah) serta memastikan bahwa kolam yang Anda buat tidak terdapat banyak jamur.
Alur Pembuatan Kolam
Alur pembuatan kolam bergantung pada tipe atau jenis kolam yang Anda buat. Misalnya saja apabila Anda membuat kolam tanah, Anda terlebih dahulu harus melakukan pengeringan dan pengolahan tanah terlebih dahulu.
Pada proses ini, Anda dapat mengeringkan tanah tersebut kurang lebih seminggu atau jika tanah tersebut sudah mulai terlihat retak-retak. Mengapa demikian? hal ini berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang dapat membunuh atau menganggu kesehatan ikan lele Anda. Selanjutnya Anda harus mengolah tanah agar gembur guna membuang zat atau gas beracun pada tanah, yang harus Anda lakukan adalah dengan mencangkul atau menggemburkan tanah tersebut.
Selanjutnya, apabila Anda membuat kolam tanah, Anda harus melakukan proses pengapuran dan pemupukan. Proses pengapuran lagi-lagi bertujuan untuk membuang mikroorganisme dan menjaga keasaman atau ph kolam, hal ini akan mematikan patogen maupun mikroorganisme lainnya.
Untuk dosis yang dapat Anda gunakan adalah 250-750 gram per meter persegi. Namun hal ini tidak serta merta sesuai dengan anjuran kami, karena hal ini bergantung pada tingkat keasaman tanah, apabila tanah di tempat Anda memiliki kadar keasaman yang lebih banyak dari tanah lainnya, maka dosis tersebut tentunya akan kurang dan Anda harus menambahnya.
Untuk pemupukan, Anda dapat menggunakann pupuk kompos atau pupuk kandang dengan jumlah 200-500 gram per meter persegi dan pupuk urea sebanyak 15 gram per meter persegi dan pupuk fosfor atau sering disebut TSP sebanyak 10 gram per meter persegi. Setelah proses ini selesai, Anda masukan air kira-kira 30-40cm dan biarkan selama satu minggu. Kolam akan memiliki mikroorganisme yang tidak merugikan dan dapat menjadi makanan alami kolam.
Apabila Anda menggunakan kolam terpal dan semen, maka proses yang Anda perlu perhatikan hanyalah pengecekan kualitas air dan keasamannya.
BACA JUGA : CARA BUDIDAYA IKAN CUPANG
Pemilihan Bibit Ikan Lele
Setelah kolam Anda sudah siap, maka hal berikutnya yang harus Anda perhatikan adalah pemilihan bibit atau benih ikan lele yang akan Anda ternakan. Terdapat banyak sekali jenis ikan lele yang dapat Anda budidayakan, Anda dapat mencari melalui sumber di internet mengenai kelebihan dan keunggulan masing-masing benih tersebut.
Jika mau lebih mudah, Anda dapat pergi membeli bibit ikan lele langsung ke peternak lele lokal di daerah Anda, atau membelinya pada penjual ikan terdekat.
Kualitas Benih
Untuk dapat menentukan apakah benih ikan lele yang Anda beli merupakan kualitas yang baik atau bukan, Anda dapat melihat dari kelincahan maupun gerakan benih tersebut, kemudian dengan panjang minimal 5 cm. Tentunya bibit-bibit tersebut juga harus sehat dan tidak berpenyakit, hal ini dapat Anda lihat dari adanya bercak maupun kecacatan pada beberapa bibit tersebut.
Penebaran Benih
Untuk dapat menebarkan benih, Anda memerlukan suatu alat atau media seperti jaring, ember kecil, maupun yang lainnya dimana Anda akan memasukkan benih beserta air asalnya tidak langsung ke dalam kolam, melainkan beserta media tersebut dan membiarkan ikan lele mengalami penyesuaian dan masuk sendiri ke dalam kolam ketika sudah merasa nyaman pada kolam tersebut.
Menentukan Jumlah atau Volume Ikan
Kolam tanah umumnya dapat menampung lebih sedikit ikan daripada kolam tembok atau terpal. Kemudian Anda dapat memasukkan ikan dengan jumlah 150-400 bibit per meter persegi, apabila kolam Anda berukuran 5×5 meter, berarti Anda dapat menaburkan kurang lebih 25 x (150-400) bibit.
Hal ini juga bergantung pada kondisi lingkungan dan kualitas air, semakin baik kedua kondisi tersebut, semakin banyak atau maksimal jumlah ikan yang dapat Anda masukkan dalam kolam tersebut.
Pemeliharaan Ikan Lele
Kemudian setelah Anda sudah selesai memilih bibit dan kolam, Anda harus tau bagaimana cara mengatur atau memilihara dan perawat ikan lele tersebut.
BACA JUGA : IKAN AIR TAWAR BUDIDAYA
Pemberian Makan
Anda dapat memberikan pakan lele dengan menggunakan pelet. Tapi Anda harus memastikan kualitas pelet tersebut baik dan tidak kadaluarsa, hal ini karena pakan ternak lele merupakan salah satu kunci utama untuk menghasilkan lele yang berkualitas. Alternatif lainnya bagi Anda apabila hidup di pedesaan maupun dekat dengan tempat ikan, Anda dapat memberi makan dedaunan pepaya, keong di sawah, dan lainnya ketika Anda tidak memberikan pakan pelet maupun ingin menghemat dana.
Untuk intensitas pemberian makannya sendiri mulai dari benih 2-3 hari pertama Anda jangan memberikan pakan yang terlalu banyak, semakin bertambahnya usia lele, barulah Anda memberikan jumlah makanan yang standar atau menaikkan jumlahnya.
Anda dapat menggunakan takaran berat pemberian makan lele mulai dari 75 gram saat benih dan naik terus hingga 1000 gram sampai masa panen. Anda memberi makan ikan lele pada pagi dan sore hari.
Kualitas Air serta Kontrol Hama dan Penyakit
Untuk menjaga lele Anda dari berbagai macam penyakit maupun predator seperti ular atau bahkan salah satu lele yang ukurannya lebih besar dari lainnya, Anda harus mengecek atau mengganti air setidaknya apabila sudah tercium bau busuk untuk melihat perkembangannya, atau dengan menjaring beberapa sampel ikan lele. Kemudian pastikan juga suhu dan kualitas airnya terjaga.
Pada saat Anda menjaring atau menguras air, cek lele Anda apakah ada yang terlalu gendut, besar sendiri, maupun terdapat penyakit kuning, bercak, maupun luka pada lele Anda hal ini berfungsi untuk mengetahui penanganan apa yang harus Anda lakukan.
Panen Ikan Lele
Anda dapat melakukan panen ikan lele sekita 2 – 4 bulan bergantung dari ukuran lele, pakan, lingkungan, dan metode lainnya yang Anda gunakan. Apabila ukuran lele pada waktu tersebut sudah layak untuk dikonsumsi maupun dijual, Anda sudah siap untuk memanen untuk kemudian Anda jual di pasar atupun warung makan lainnya.
Akhir Kata
Itulah informasi seputar budidaya ikan lele, kami berharap informasi tersebut dapat bermanfata bagi Anda yang ingin belajar atau memulai budidaya ikan lele. Terima kasih karena telah membaca dan berkunjung di website ViitorMedia, kami berharap Anda menikmati kunjungan Anda. Sampai bertemu di artikel-artikel menarik lainnya!