Belut merupakan salah satu hewan yang termasuk ke dalam jenis ikan yang mirip ular. Hewan ini tidak memiliki sisik dan dapat bernapas di udara. Selain itu belut tidak memiliki kantung renang dan tulang rusuk. Belut biasanya hidup pada daerah sawah, selokan, sungai kecil, sedangkan sidat hidup di laut meskipun beberapa merupakan sidat air tawar. Belut merupakan salah satu hewan yang dapat dikonsumsi. Biasanya hewan ini hidup di perairan berlumpur dan memangsa ikan, serangga kecil dll. Selain rasanya yang enak dan tidak memiliki banyak tulang, hewan ini merupakan salah satu hewan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di masyarakat umum. Berikut merupakan cara budidaya belut untuk pemula.
Daftar Isi
Persiapan Kolam
Langkah pertama budidaya belut adalah Anda harus menyiapkan beberapa kolam berukuran kecil-sedang untuk melakukan budidaya belut. Hal ini karena belut merupakan hewan karnivor. Sama seperti ternak lele, belut dapat memakan belut yang lainnya apabila salah satu belut lebih besar daripada belut lainnya.
Anda dapat menyiapkan kolam terpal dengan ukuran 4 x 5 x 1 meter. Dengan ketinggian air sekitar 10cm. Anda juga harus mencampurkan beberapa tanah, lumpur, kepiting kecil, dan hewan sawah lainnya untuk membentuk mikroorganisme di kolam terpal tersebut. Biarkan kolam ini selama kurang lebih 1-2 bulan. Setelah menciptakan kolam dan media belut, barulah Anda mulai menebarkan benih. Umumnya ph yang optimal sekitar 5-7. Untuk masalah suhu, jenis air, tanah dll, Anda dapat melakukan riset bergantung di daerah mana Anda akan membuat kolam.
Jika kalian ingin menggunakan kolam yang tidak terpal maupun tidak menggunakan lumpur dan media seperti habitat asilnya, Anda harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menjaga sirkulasi, suhu, dan ketinggian air secara rutin.
Pemilihan Bibit dan Penebaran
Selanjutnya adalah tahap pembibitan. Untuk melakukan pembibitan Anda dapat membeli langsung ke penjual bibit belut, atau mencari belut di sawah, sungai, dll. Kami menyarankan untuk membeli bibit secara langsung. Sebelum membeli bibit belut, Anda perlu mengecek kualitas belut tersebut.
Benih belut yang baik adalah yang gerakannya lincah, gesit, kulit-kulitnya mulus dan terlihat tidak memiliki penyakit, serta aktif bergerak. Benih yang Anda tebar biasanya berukuran 12-15cm, dengan kira-kira 25 ekor per-meter persegi. Jika Anda ingin menghitung secara kilogram, Anda dapat menggunakan takaran 1kg-1,5kg per-meter kubik untuk setiap luas kolam yang akan Anda gunakan.
Setelah itu, Anda dapat menebarkan bibit ke kolam Anda. Anda dapat menebarkan bibit pada pagi hari maupun sore hari. Hal ini berfungsi mengurangi efek cahaya yang dapat mengganggu dan membuat belut stress. Setelah menebar, belut-belut tersebut akan mencari tempat berdiam pada media yang sudah Anda buat.
Pemberian Makan
Makanan yang dapat Anda berikan untuk belut adalah keong kecil, ulat, cacing merah, kecebong, hingga larva nyamuk. Anda dapat memberikan pelet namun hal ini tidak kami rekomendasikan karena dapat membuat area kolam terpal tercemar oleh zat amonia yang dapat membuat belut mati apabila kolam tidak rajin dibersihkan. Berikan makanan secara berkala setiap hari, tidak berlebihan maupun kekurangan. Berikan pakan setiap pagi dan sore hari.
Referensi dari Penebar Swadaya, berikut jumlah makanan yang harus Anda siapkan :
- Pada Umur 30 hari dari awal penebaran, presentase pakan yang diberikan 5%, berat pakan yang diberikan 0,5 kg/hari dan jumlah pemberian pakan 30 x 0,5 = 15 kg
- Kemudian Umur 60 hari, presentase pakan yang diberikan 10%, berat pakan yang diberikan 1 kg/hari dan jumlah pemberian pakan 60 x 1 : 2 = 30 kg
- Lalu Umur 90 hari, presentase pakan yang diberikan 15%, berat pakan yang diberikan 1,5 kg/hari dan jumlah pemberian pakan 90 x 1,5 : 3 = 45 kg
- Terakhir, Umur 120 hari , presentase pakan yang diberikan 20%, berat pakan yang diberikan 2 kg/hari dan jumlah pakan 120 x 2 : 4 = 60 kg
Perawatan dan Panen
Selain memberi makan secara teratur, Anda harus memerhatikan area kolam dan kondisi belut-belut Anda. Apabila Anda memberi makan belut pelet, maka Anda harus menguras dan mengganti air secara rutin. Jika Anda memberikan makanan organik, tidak perlu mengganti terlalu rutin. Anda harus mengganti air ketika tinggi air sudah mulai menyusut dari ketinggian awal. Kemudian ketika kolam sudah terlalu kotor Anda harus mengganti air. Penggantian air kami lebih baik dilakukan pada pagi hari.
Anda dapat memanen belut dengan cara menangkap menggunakan jaring maupun menguras kolam. Apabila Anda memberi makan belut dengan makanan alami/organik, maka belut dapat Anda panen dalam waktu 3-4 bulan. Sedangkan apabila Anda memberi makan dengan pakan buatan seperti pelet, bisa memakan waktu 6-7 bulan. Hal ini karena kandungan gizi yang Anda berikan berpengaruh pada cepatnya pertumbuhan belut Anda.
Baca Juga : Cara Budidaya Cacing Sutra Tanpa Lumpur