Jenis Sampah Plastik dan Bahayanya Bagi Tubuh

Jenis Sampah Plastik

Jumlah sampah plastik di dunia terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan kebutuhan masyarakat dalam penggunaan plastik. Bahkan sampah plastik sudah menjadi salah satu masalah terbesar yang dialami oleh berbagai negara di dunia. Hal ini karena sampah plastik sendiri memiliki sifat yang sangat sulit terurai secara alami namun keberadaannya terus meningkat tiap tahunnya. Sampah plastik memiliki banyak jenis dan bahayanya masing-masing.

Oleh karena itu,kita harus melakukan tindakan preventif agar terhindar dari bahaya penggunaan plastik dan agar jumlah sampah plastik di dunia ini berkurang. Salah satu cara paling efektif dalam mengurangi jumlah sampah plastik adalah dengan melakukan daur ulang. Untuk melakukan daur ulang, kita harus mengetahui jenis-jenis plastik terlebih dahulu agar tidak salah sortir.

Berikut merupakan jenis sampah plastik dan bahayanya bagi tubuh.

PET/PETE (Polyethylene Terephthalate)PET

Plastik jenis ini merupakan jenis plastik yang ada pada botol plastik kemasan air minum. Plastik ini memiliki ciri-ciri tidak berwarna atau transparan. Penggunaan plastik ini hanya cocok untuk sekali pakai dan sangat tidak dianjurkan untuk diisi air hangat atau air panas.  Hal ini karena jika terkena panas, plastik akan mengeluarkan zat karsinogenik atau zat beracun. PETE atau PET biasanya didaur ulang menjadi perabot rumah tangga, karpet dan life jacket.

HDPE (High Density Polyethylene)HDPE

Plastik yang satu ini biasanya memiliki warna putih susu. Plastik HDPE biasa digunakan untuk botol jus, detergen, botol sampo, dan kantong belanjaan. Meskipun lebih tahan panas, plastik ini juga merupakan jenis plastik sekali pakai. Hal ini karena semakin lama digunakan, plastik ini akan melepaskan senyawa berbahaya yaitu Antimoni Trioksida yang berbahaya bagi remaja dan janin. Plastik HDPE biasanya didaur ulang menjadi tali, mainan, dan pipa.

PVC (Polyvinyl Chloride)PVC

Polyvinyl Chloride merupakan jenis sampah plastik yang paling sulit untuk didaur ulang. Plastik PVC biasnaya digunakan untuk pipa, kusen jendela, botol non-minuman, mainan, kursi plastik dan komponen otomotif. Selain membahayakan ginjal dan hati, zat bernama DEHP di dalam plastik ini juga dapat memengaruhi hormon maskulin menjadi feminin.

LDPE (Low Density Polyethylene)LDPE

Plastik LDPE adalah jenis sampah plastik yang tidak menimbulkan reaksi kimia jika menyentuh obyek lain (makanan dan minuman). Plastik ini secara umum baik untuk berbagai makanan dan minuman. Selain itu, bahannya pun mudah didaur ulang dan sangat cocok untuk wadah kemasan karena sifatnya yang kuat namun tetap fleksibel.

Meskipun tidak mengandung zat BPA, plastik ini sama seperti plastik lainnya yaitu dapat memicu zat estrogenik berbahaya. Plastik ini biasanya digunakan untuk kantong makanan, kantong sampah, karton susu, dan juga gelas minuman. Plastik LDPE dapat didaur ulang menjadi perabot rumah tangga dan tong sampah.

PP (Polypropylene)PP

Polypropylene atau PP digunakan membuat untuk tutup botol, tempat makanan (piring, mangkuk, kotak makan), botol obat dan botol minuman bayi. Plastik jenis ini adalah plastik yang terbaik untuk makanan dan juga minuman. Jenis plastik ini tahan panas, berwarna transparan dan agak mengkilap. Plastik polypropylene terbukti tidak menghasilkan zat kimia berbahaya sebanyak jenis lainnya.

PS (Polystyrene)PS

Polystyrene biasanya lebih dikenal dengan sebutan styrofoam. Plastik jenis ini sering digunakan sebagai tempat makan dan minum sekali pakai. Namun, plastik PS ternyata berbahaya bagi kesehatan karena mengandung styrine, zat yang dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, otak dan reproduksi wanita. Tidak hanya itu, bahan plastik ini juga tidak dapat mengurai dengan tanah dan akan menimbulkan gas beracun bila dibakar. Oleh karena itu, sudah banyak negara yang telah melarang penggunaan jenis plastik ini.

Jenis LainABS

Plastik jenis lain yang banyak beredar biasanya jenis SAN (Styrene Acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile Butadine Styrene), PC (Polycarbonate), dan Nylon. Plastik-plastik yang termasuk dalam jenis ini merupakan campuran dari 2 atau lebih jenis plastik. Kandungan dalam plastik ini sangat berbahaya jika tercampur dengan makanan. Potensi bahaya tersebut di antaranya gangguan mood, pertumbuhan, fungsi seksual, fungsi reproduksi dan juga pubertas. Plastik ini biasanya digunakan untuk peralatan rumah tangga, alat-alat elektronik, kemasan, hingga suku cadang otomotif.

 

Baca Juga : Waspadai Penyebab Korsleting Listrik di Rumah

Pos Terbaru