Ada berbagai jenis instrumen yang dapat Anda gunakan untuk berinvestasi. Salah satu jenis instrumen investasi yang memiliki banyak peminat adalah saham. Banyak pemula kaum milenial, para pekerja, bahkan ibu rumah tangga yang mulai berinvestasi pada saham. Mudahnya akses dan perkembangan teknologi yang pesat menjadi salah satu alasan utama banyak orang melirik investasi saham. Namun, sebelum Anda melakukan investasi pada instrumen saham, pastikan Anda memahami kelebihan dan kekurangan serta risiko investasi saham.
Daftar Isi
Kelebihan Investasi Saham
Dividen
Pengertian dividen adalah pembagian laba sebuah perusahaan kepada pemegang saham. Pembagian dividen tersebut akan disesuaikan dengan banyaknya saham yang dimiliki oleh investor. Keuntungan investasi saham adalah ketika perusahaan memiliki penyertaan modal atau mendapatkan keuntungan, Anda dapat menikmati keuntungan tersebut. Namun, jika perusahaan mengalami kerugian atau membutuhkan modal kerja, maka dividen tidak dibagikan. Dividen biasanya dibagian setahun sekali berdasarkan kinerja perusahaan dalam satu tahun.
Capital Gain
Capital gain merupakan selisih harga jual dan harga beli saham perusahaan. Apabila perusahaan dalam kondisi yang positif di bursa efek, maka harga saham juga akan naik. Kenaikan harga saham tersebutlah yang menjadi keuntungan para investor. Contohnya adalah ketika harga di pasar modal naik dari Rp. 4.000 le Rp 5.000 per lembar, maka Anda akan memperoleh keuntungan Rp 1.000 per lembar dari investasi tersebut. Para trader harian biasanya akan memantau harga saham tersebut di waktu-waktu tertentu untuk mendapat keuntungan,
Modal Kecil 
Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat Anda lakukan dengan modal relatif kecil. Namun, jika Anda menjalankannya dengan tepat, tingkat pengembaliannya atau keuntungannya akan tinggi. Bahkan penanaman modal saham sendiri dapat Anda lakukan dengan modal Rp 100.000 saja. Selain itu, kita juga tidak perlu menanggung pajak selama memiliki saham. Anda dapat rutin menabung saham setiap bulan agar terasa ringan.
Keuntungan Tinggi
Investasi saham menawarkan keuntungan imbal hasil yang relatif tinggi, bahkan dalam waktu singkat. Apalagi jika penanaman modal dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, keuntungannya akan sangat terasa. Hal ini karena fluktuasi harga saham cenderung meningkat dalam periode waktu yang lama. Peningkatan nilai investasi saham juga cukup kompetitif jika kita bandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Keuntungannya bahkan dapat mencapai 100 persen.
Aman dan Transparan
Investasi saham juga terbilang aman dalam artian setiap investor dapat memantau aktivitas jual beli saham secara langsung melalui bursa efek. Artinya, setiap transaksi sifatnya terbuka dan transparan sehingga dapat diketahui oleh semua pemain saham. Oleh karena itu, investor tidak harus cemas karena dana tidak akan berisiko dibawa kabur.
Fleksibel
Keuntungan selanjutnya dari investasi saham adalah karena fleksibel. Saat ini, investasi saham sudah lebih mudah dan fleksibel daripada zaman dulu. Hal ini karena Anda dapat memantaunya dan melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja hanya dengan menggunakan ponsel. Jadi, kita sudah tidak perlu membeli saham ke perusahaan sekuritas secara langsung. Selain itu, perusahaan sekuritas saat ini juga sudah memiliki platform online yang dapat memudahkan investor.
Mudah Dibeli dan Dijual
Saham juga menjadi salah satu instrumen investasi yang mudah untuk dibeli maupun dijual. Dengan adanya pasar saham, Anda dapat membelinya melalui broker, perencana keuangan, online, atau bahkan menggunakan aplikasi investasi yang sudah banyak beredar. Adanya pasar saham juga memungkinkan Anda untuk menjualnya kapan pun apabila Anda membutuhkan dana mendesak. Para ekonom menggunakan istilah “likuid” yang artinya Anda dapat mengubah investasi saham menjadi uang tunai dengan cepat dan biaya transaksi rendah.
Baca Juga : Keuntungan Investasi Properti Meskipun Membutuhkan Modal Besar
Kekurangan Investasi Saham
Risiko Tinggi
Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki profil risiko tinggi. Anda dapat kehilangan seluruh dana investasi apabila kinerja perusahaan tersebut menurun atau memburuk. Jika hal itu terjadi, para investor biasanya akan menjual saham dengan harga lebih rendah daripada harga beli. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati saat memutuskan untuk bermain di area ini.
Butuh Waktu untuk Belajar
Sebelum benar-benar menguasai dunia investasi saham, Anda membutuhkan waktu yang relatif lama untun mempelajarinya. Selan itu, jika Anda membeli saham sendiri tanpa manajer investasi atau robot investasi, maka Anda harus meneliti setiap perusahaan untuk menentukan seberapa menguntungkannya perusahaan tersebut sebelum mulai berinvestasi. Anda juga harus belajar membaca laporan keuangan, laporan tahungan dan mengikuti perkembangan perusahaan di berita serta memantau perkembangan pasar-pasarnya.
Harus Dilakukan Sendiri
Salah satu kelemahan investasi pada instrumen ini adalah Anda harus menjalankannya sendiri. Tidak ada pihak yang bekerja untuk Anda sehingga Anda harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang saham. Anda juga harus mengesampingkan emosi Anda agar tidak salah mengambil keputusan. Oleh karena itu, investasi saham tidak direkomendasikan bagi investor pemula yang cendung memiliki kekhawatiran berlebih dan cepat panik.
Emosi yang Tidak Stabil
Harga saham yang naik turun detik demi detik membuat emosi seseorang menjadi tidak stabil. Hal tersebut dapat memengaruhi mood Anda dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut juga dapat mengakibatkan kecenderungan membeli saham dengan harga tinggi atau membeli saham karena serakah hingga menjual saham terlalu cepat karena takut harga saham anjlok. Hal terbaik untuk mengatasi masalah tersebut adalah tidak melihat fluktuasi harga terus menerus, tapi pastikan juga untuk mengecek secara rutin.
Persaingan Profesional
Meskipun ada keuntungan menjadi investor individu, persaingan antara investor pemula dan investor profesional juga memiliki jarak yang cukup jauh. Investor institusi dan trader profesional memiliki lebih banyak waktu dan pengetahuan untuk mendapatkan keuntungan yang banyak dari investasi. Selain itu, mereka juga memiliki alat perdagangan yang canggih, model keuangan, dan sistem komputer untuk mencari keuntungan.
Baca Juga : Kriteria Tanah Terbaik Untuk Investasi
Risiko Investasi Saham
Capital Loss
Risiko pertama dari investasi saham adalah kemungkinan terjadinya capital loss. Capital loss dapat diartikan sebagai kerugian modal atau penurunan nilai investasi yang menimbulkan kerugian bagi investor. Penyebab capital loss adalah rendahnya harga jual saham jika dibandingkan dengan harga belinya. Risiko ini sering terjadi karena nilai saham sendiri selalu berubah-ubah setiap waktu.
Fluktuasi Harga
Seperti yang kita ketahui, harga saham selalu berubah setiap saat. Perubahan harga saham tersebut biasanya mengikuti mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Ada beberapa faktor yang biasanya memengaruhi perubahan harga saham di antaranya adalah keadaan ekonomi, keadaan politik, atau adanya perubahan suku bunga bank. Ada juga faktor lain seperti perubahan harga bahan baku dari komponen suatu usaha.
Suspensi
Risiko investasi saham yang selanjutnya adalah adanya kemungkinan adanya suspensi. Suspensi adalah penghentian perdagangan suatu saham oleh bursa efek karena faktor tertentu. Pada saat saham tersebut disuspensi, investor saham tidak dapat melakukan transaksi saham tersebut. Suspensi saham dapat berlaku selama beberapa hari hingga beberapa bulan atau bahkan tahunan. Suspensi sendiri bertujuan agar memberikan waktu bagi pelaku pasar untuk mempertimbangakan keputusan investasi di saham tertentu.
Delisting atau Bangkrut
Delisting adalah penghapusan suatu emiten di bursa saham secara resmi yang dilakukan oleh otoritas Bursa Efek Indonesia atau BEI. Ada berbagai alasan mengapa BEI harus melakukan delisting suatu saham. Jika sebuah saham mengalami delisting, maka investor harus menjual saham yang mereka miliki. Hal tersebut dapat menjadi kerugian apabila nilai saham cendurung turun.
Likuidasi
Risiko terakhir dari investasi saham adalah adanya likuidasi. Likuidasi terjadi apabila perusahaan tersebut dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau juga dibubarkan. Jika hal tersebut terjadi, maka pemegang saham akan menjadi pihak terakhir yang mendapatkan haknya setelah perushaan tersebut memenuhi kewajiban pihak lain. Bahkan tidak menutup kemungkinan pemegang saham tidak mendapatkan apa-apa jika perusahaan sudah tidak memiliki harta yang tersisa.
Baca Juga : 5 Game NFT Terbaik 2021, Play To Earn!