Pemain Sepak Bola yang Pernah Tersandung Kasus Doping

Pemain Sepak Bola Doping

Penggunaan doping di dalam dunia olahraga selalu menjadi bahasan yang menarik. Doping sendiri pada dasarnya adalah penggunaan zat terlarang dalam olahraga dengan tujuan untuk meningkatkan performa atlet. Selain berbahaya untuk kesehatan, penggunaan doping juga dilarang di hampir semua cabang olahraga karena dirasa curang. Meskipun dilarang, masih saja banyak atlet yang terbukti menggunakan doping hingga akhirnya mendapatkan hukuman, termasuk atlet sepak bola. Berikut beberapa pemain sepak bola yang pernah tersandung kasus doping.

Diego Maradona

Diego Maradona

Maradona memang terkenal akan kehebatannya di dalam lapangan tetapi sulit mengendalikan dirinya di luar lapangan. Ia pernah mengalami ketergantungan terhadap obat-obatan terlarang dan juga mengalami masalah kenaikan berat badan saat menjadi pemain.

Pada tahun 1991, ia mendapatkan hukuman dilarang bermain 15 bulan setelah gagal dalam tes doping karena di urinnya mengandung kokain. Kemudian pada Piala Dunia 1994, Maradona juga ketahuan menggunakan doping efedrin stimulan yang membuatnya tidak bisa melanjutkan kiprahnya bersama timnas Argentina pada kompetisi tersebut.

Pep Guardiola

Pep Guardiola

Selama menjadi pemain, Pep Guardiola ternyata juga pernah tersandung kasus doping. Pertiwa tersebut terjadi pada tahun 2001 saat ia membela Brescia. Guardiola harus menerima hukuman larangan bertanding selama empat bulan karena dinyatakan positif mengonsumsi steroid nandrolone.

Zat terlarang tersebut ternyata tidak dikonsumsi langsung, melainkan berasal dari suplemen yang ia minum. Karena kesal dituduh menggunakan obat-obatan terlarang, Guardiola kemudian melakukan banding. Baru pada tahun 2007, Guardiola memenangkan kasus tersebut dan terbebas dari segala tuduhan.

Edgar Davids

Edgar Davids

Pemain sepak bola yang pernah tersandung kasus doping selanjutnya adalah Edgar Davids. Gelandang eksentrik yang dikenal sebagai pemakai kacamata di lapangan ini pernah didakwa menggunakan nandrolone pada tahun 2001 pada saat membela Juventus.

Hal tersebut membuat Edgar Davids mendapat larangan bermain selama 16 bulan sebelum akhirnya dikurangi menjadi empat bulan. Pengurangan hukuman tersebut didapatkan setelah ia mengajukan banding dan beralasan bahwa tingginya zat nandrolone yang ia miliki berasal dari obat-obatan homeopati yang ia konsumsi. Meskipun begitu, kasus tersebut membuat Edgar Davids harus absen membela Belanda di Piala Dunia 2002.

Jaap Stam

Jaap Stam

Pada musim panas 2001, Jaap Stam bergabung dengan Lazio setelah meninggalkan Manchester United. Akan tetapi, setelah beberapa minggu resmi menjadi pemain Lazio, Stam gagal lolos tes doping karena terdapat kandungan nandrolone di dalam urinenya. Hasil tersebut terdeteksi saat Stam membela Lazio melawan Atalanta.

Nandrolone sendiri berfungsi untuk meningkatkan stamina pemain di atas lapangan. Stam kemudian dihukum dilarang bermain selama lima bulan setelah sebelumnya Jaksa Anti Doping Italia hendak memberi hukuman 10 bulan. Setelah mengajukan banding, ia kemudian mendapatkan remisi selama satu bulan.

Fernando Couto

Fernando Couto

Selain Jaap Stam, ada juga pemain Lazio lainnya yang terkena kasus doping, yaitu Fernando Couto. Fernando Couto merupakan bek yang sangat disegani pada masanya. Ia pernah memperkuat timnas Portugal dalam empat turnamen besar dan telah melanglang buana bermain di tim-tim liga Portugal, Italia, dan Spanyol.

Couto terbukti menggunakan nandrolone sehingga harus di skors selama 10 bulan dan denda sebesar 45 ribu dolar. Meskipun selalu membantah tuduhan tersebut dan bersikeras tidak bersalah, Couto tetap menerima hukuman selama empat bulan setelah mengajukan banding.

Mark Bosnich

Mark Bosnich

Pemain sepak bola yang pernah terjerat kasus doping selanjutnya adalah Mark Bosnich. Mark Bosnich merupakan penjaga gawang yang pernah berseragam Manchester United, Aston Villa, dan juga Chelsea. Meskipun pernah membela klub ternama, ia sering kali menghadirkan kontroversi dengan perilakunya.

Saat membela Chelsea pada tahun 2003, ia gagal lolos tes doping setelah terdeteksi positif mengonsumsi kokain. Abikatnya, Chelsea langsung memutus kontrak pemain ini. Setelah kejadian tersebut, Bosnich justru malah menjadi kecanduan dan mengonsumsi 10 gram kokain perhari. Ia pun akhirnya hidup menyendiri dan pensiun di usia 31 tahun.

Adrian Mutu

Adrian Mutu

Pemain sepak bola terakhir dalam daftar ini yang pernah terjerat kasus doping adalah Adrian Mutu. Kasus Adrian Mutu terjadi pada saat ia membela Chelsea. Padahal, ia digadang-gadang menjadi salah satu penyerang terbaik di Eropa pada saat itu dan namanya sedang naik daun. Pada tahun 2005, pemain asal Rumania tersebut diketahui positif menggunakan kokain setelah tes doping yang dilakukan oleh FA. Akibatnya, Mutu dihukum tujuh bulan dilarang bermain dan langsung dipecat oleh Chelsea.

Tidak kapok, Mutu kembali tersandung masalah doping pada tahun 2010. Kejadian tersebut terjadi saat Mutu membela klub Fiorentina dan dinyatakan gagal lolos tes doping. Ia terbukti positif menggunakan zat sibutramine (zat penahan rasa lapar) pada saat pertandingan Fiorentina melawan Bari.

Baca Juga : 5 Pemilik Klub Sepak Bola Paling Kaya di Seluruh Dunia

Informasi menarik lainnya dan gambarnya soal sepak bola dapat Anda cek pada tautan kami berikut.

Pos Terbaru