7 Tanaman Asli Indonesia yang Hampir Punah

Tanaman Asli Indonesia Hampir Punah

Indonesia terkenal memiliki beragam flora dan fauna yang tersebar di seluruh daerah. Beberapa fauna khas Indonesia sangat ikonik dan terkenal hingga tingkat Internasional. Meski begitu, benyak tanaman atau tumbuhan di Indonesia yang terancam punah karena berbagai alasan. Berikut merupakan tanaman asli Indonesia yang hampir punah.

Bunga Padma RaksasaRafflesia Arnoldii

Padma Raksasa atau bunga yang terkenal dengan nama latinnya Rafflesia arnoldii adalah tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar dan baunya yang menyengat. Bunga ini bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram dan merupakan bunga terbesar di dunia.

Bunga ini merupakan tanaman endemik Pulau Sumatra, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatra Selatan). Saking langkanya, Bunga Padma Raksasa menduduki peringkat pertama di dunia sebagai tanaman yang terancam punah

Bunga Bangkai RaksasaBunga Bangkai Raksasa

Kibut atau Bunga Bangkai Raksasa (Amorphophallus titanum) merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatra, Indonesia. Bunga ini hanya bisa kita temukan di Indonesia dan juga sudah hampir punah.

Banyak orang salah tertukar dalam menyebut kibut dengan padma raksasa atau Rafflesia arnoldii. Hal ini karena kedua jenis tumbuhan ini sama-sama memiliki bunga yang berukuran raksasa dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Edelweiss JawaEdelweiss Jawa

Anaphalis javanica atau populer sebagai Edelweiss Jawa (Javanese edelweiss) atau juga Bunga Senduro adalah tumbuhan endemik di berbagai pegunungan tinggi Nusantara. Tanaman ini asli Indonesia biasanya bisa ditemukan di daerah pegunungan dan tumbuh setelah terjadinya erupsi.

Anda dapat menemukan bunga Edelweiss di Gunung Gede, Pangrango, Papandayan, dan Rinjani. Meski demikian, tanaman ini terancam punah akibat ulah manusia yang memetiknya secara sembarangan. Bahkan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini sudah dinyatakan punah.

Anggrek HitamAnggrek Hitam Kalimantan

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang tumbuh di Kalimantan. Tanaman yang dmaksud di sini adalah Anggrek Hitam Kalimantan bukan Anggrek Hitam Papua. Bunga ini memiliki helai bunga berwarna hijau dan bunga yang berwarna hitam. Anggrek hitam merupakan maskot flora provinsi Kalimantan Timur.

Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan. Namun Anda masih bisa menemukannya di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit.

Mangga KasturiMangga Kasturi

Mangifera casturi atau Mangga Kasturi adalah tumbuhan endemik khas Kalimantan Selatan yang keberadaannya terancam punah. Mangga asal Pulau Kalimantan ini memiliki bentuk yang berbeda dari mangga pada umumnya. Ukurannya kecil dengan bentuk lonjong dengan ukuran panjang kurang lebih 5-6 sentimeter.

Pada tahun 1998 tim penilai dari World Conservation Monitoring Centre menetapkan Mangifera casturi berada pada kategori punah in situ. Artinya, mangga ini hanya hidup dan tumbuh secara alami di kebun hutan dan atau kawasan konservasi lain, namun tidak ditemukan lagi di habitat asli.

Kayu Hitam SulawesiKayu Hitam Sulawesi

Kayu Hitam Sulawesi (Diospyros celebica) atau yang dikenal juga dengan sebutan kayu eboni merupakan tanaman endemik Pulau Sulawesi. Biasanya kayu eboni merupakan bahan untuk membuat mebel, patung, ukiran, hingga alat musik. Kayu ini telah juga merupakan komoditas ekspor ke luar negeri semenjak abad ke-18 terutama ke Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.

Karena perkembangan populasi yang lambat dan karena tingginya tingkat eksploitasi di alam, Kayu Hitam Sulawesi kini telah terancam punah. Untuk melindunginya, kini IUCN menetapkan statusnya sebagai rentan (vulnerable ) dan CITES memasukkannya ke dalam Apendiks 2.

CendanaCendana

Cendana atau Cendana Wangi merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Tanaman dengan nama latin Santalum album ini merupakan tanaman yang berasal dari Kepulauan Busur Luar Banda terutama pulau Timor dan Sumba.

Kayu cendana memiliki harga yang sangat mahal dan keberadaannya sudah sangat langka. Tanaman ini sangat langka akibat eksploitasi berlebihan oleh manusia. Kayu cendana biasa digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aroma terapi, campuran parfum, serta sangkur keris.

Baca Juga : 7 Hewan Asli Indonesia yang Dilindungi dan Hampir Punah

Pos Terbaru