Zat Berbahaya Dalam Rokok – Rokok sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagian masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), presentasi penduduk Indonesia berumur 15 tahun ke atas yang merokok sebanyak 28,96% pada tahun 2021. Deangan banyaknya jumlah penduduk Indonesia, hal tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia.
Menurut sejarahnya, manusia pertama yang merokok di dunia adalah suku Indian di Amerika. Mereka merokok untuk keperluan ritual seperti memuja para dewa atau roh. Lalu pada abad 16, bangsa Eropa menemukan benua Amerika. Sebagian dari para penjelajah Eropa tersebut ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa.
Mulai saat itu, kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa, Berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, orang di Eropa merokok hanya untuk kesenangan semata. Pada abad 17, para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk ke negara-negara Islam.
Meskipun menjadi salah satu kebiasaan yang ada di seluruh dunia, merokok memiliki banyak efek negatif. Banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantugan, berbagai jenis kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, gangguan janin, dan juga emfisema. Semua masalah kesehatan tersebut muncul akibat banyaknya zat berbahaya dalam rokok.
Kira-kira zat apa saja yang terkandung dalam rokok? Berikut beberapa zat berbahaya yang ada di dalam rokok.
Daftar Isi
Nikotin
Kandungan dalam rokok yang paling sering disinggung tentunya adalah nikotin yang memiliki efek candu. Nikotin berfungsi sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi seperti efek menyenangkan. Nikotin juga termasuk obat yang bekerja dengan sangat cepat, dimana hanya membutuhkan 15 detik saja setelah dihirup untuk sampai ke otak.
Nikotin yang dihisap akan masik ke dalam aliran darah yang kemudian akan merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon adrenalin. Nikotin dalam jumlah yang besar dapat memperlambat pengiriman sinyal antara sel otak dan menyebabkan depresi. Zat berbahaya ini juga dapat meracuni pembuluh darah, jantung, dan merusak hormon tubuh. Nikotin juga menjadi salah satu komponen dalam pembuatan racun serangga.
Tar
Selain nikotin, tar juga merupakan zat dalam rokok yang kandungannya tertera pada setiap bungkus rokok. Tar merupakan senyawa berbahaya yang juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar aspal jalanan. Ketika seseorang menghirup asap rokok, 70% tar akan tetap berada di paru-paru. Semakin lama rokok terbakar, semakin tinggi juga kandungan tar di dalamnya.
Tar yang mengendap di paru-paru tersebut berisiko tinggi menyebabkan penyakit pada paru-paru seperti kanker paru-paru dan emfisema. Selain itu, tar juga akan masuk ke dalam peredaran darah dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, diabetes, dan gangguan kesuburan. Tar juga dapat membuat noda coklat atau kuning di gigi dan jari, yang mana juga dapat menimbulkan masalah pada gusi hingga kanker mulut.
Karbon Monoksida
Salah satu zat berbahaya dalam rokok adalah gas beracun karbon monoksida yang tidak memiliki rasa dan bau. Tubuh biasanya akan sulit membedakan karbon monoksida dan oksigen, sehingga karbon monoksida yang seharusnya diabaikan justru diserap ke dalam tubuh. Hal ini membuat kadar oksigen yang beredar ke seluruh tubuh berkurang.
Jika kadar karbon monoksida di dalam tubuh lebih dari 1%, maka akan menimbulkan gejala berupa kelelahan, lemas dan pusing. Dalam skala besar, orang yang menghirup gas ini bahkan bisa mengalami koma dan meninggal. Karbon monoksida juga sangat beracun untuk bayi yang masih berada di dalam kandugan serta orang dengan penyakit jantung dan paru-paru.
Baca Juga : Berbagai Macam Cara Ampuh Sembuhkan dan Meringankan Hepatits
Aseton
Zat berbahaya yang selanjutnya adalah Aseton. Aseton adalah zat kimia yang terkandung dalam cairan pembersih kuteks. Selain itu, bahan yang mudah terbakar ini juga digunakan sebagai komponen lem super.
Aseton sebenarnya dihasilkan oleh tubuh saat memecah lemak dan dapat dikeluarkan melalui urine ataupun napas. Akan tetapi, jika kadar aseton dalam tubuh berlebihan, maka akan berdampak negatif. Senyawa aseton dapat mengiritasi mata, hidung, dan tenggorokan. Paparan jangka panjang aseton juga bisa merusak organ hati dan ginjal.
Arsenik
Arsenik merupakan bahan kimia yang terdapat di logam, tanah, dan biasa dimanfaatkan sebagai racun tikus dan pestisida. Arsenik di dalam rokok berasal dari pestisida yang digunakan oleh petani tembakau. Meskipun tembakau sudah melalui proses pengolahan, senyawa ini tidak hilang sepenuhnya dan masih terdapat dalam asap rokok.
Arsenik merupakan golongan pertama karsinogen. Paparan terhadap arsenik pada tingkat yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit, kanker paru-paru, kanker saluran kemih, kanker ginjal, dan kanker hati.
Amonia
Amonia merupakan gas beracun, tidak berwarna, namun berbau tajam. Senyawa ini sering digunakan sebagai komponen dari bahan pembersih, pemutih, dan deodoran. Pada industri rokok, amonia digunakan untuk meningkatkan dampak candu nikotin.
Menghirup dan terpapar amonia dalam jangka pendek dapat mengakibatkan napas pendek, sesak napas, iritasi mata, dan sakit tenggorokan. Sedangkan dampak jangka panjangnya bisa meningkatkan risiko penyakit pneumonia, kanker paru-paru, dan kanker tenggorokan.
Benzena
Zat berbahaya dalam rokok yang selanjutnya adalah benzena. Senyawa ini merupakan produk sampingan yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Artinya, senyawa tersebut terkandung dalam asap rokok dan dapat terhirup oleh semua orang.
Benzena juga bersifat karsinogen untuk manusia dan bisa merusak sumsum tulang. Selain itu, benzena juga dapat menurunkan jumlah sel darah merah dan membahayakan organ reproduksi. Benzena juga merupakan senyawa yang dapat menyebabkan beberapa jenis kanker, termasuk leukimia (kanker darah).
Baca Juga : Rekomendasi Makanan Penambah Daya Ingat yang Baik untuk Otak
Formaldehida
Selain benzena, ada juga zat berbahaya lainnya yang berasal dari residu pembakaran rokok yaitu formaldehida. Formaldehida adalah zat yang umumnya digunakan untuk mencegah pembusukan pada jenazah. Senyawa ini juga digunakan dalam produksi lem, kayu lapis, papan serat, papan partikel, dan bahan disinfektan,
Menghirup senyawa racun dalam rokok yang satu ini dapat menyebabkan iritasi pada sel, mata, hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasan. Selain itu, dalam jangka panjang, formaldehida juga berisiko menyebabkan kanker hidung, kanker trakea, kanker darah, dan merusak sistem pencernaan, kulit, serta paru-paru.
Hidrogen Sianida
Senyawa racun lainnya yang menjadi bahan penyusun rokok adalah hidrogen sianida. Hidrogen sianida banyak dipakai dalam produksi tekstil, plastik, akrilik, resin, kertas, dan juga bahan pembuat asap pembasmi hama.
Senyawa ini bisa mencegah tubuh menggunakan oksigen dengan baik dan dapat membahayakan otak, jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Efek dari senyawa ini dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, mual, hingga kehilangan kesadaran. Selain itu, hidrogen sianida juga dapat menyebabkan kerusakan saraf dan mengganggu pertumbuhan janin pada ibu hamil.
Kadmium
Zat berbahaya dalam rokok yang terakhir dalam daftar ini adalah kadmium. Kadmium adalah bahan yang terkandung dalam batu baterai. Senyawa ini juga digunakan dalam pembuatan plastik, kain, dan logam.
Paparan kadmium secara terus-menerus akibat aktivitas merokok dapat membuat senyawa ini menumpuk dan merusak jaringan paru-paru. Seiring waktu, kadmium juga bisa merusak ginjal, otak, hati, tulang, darah, dan pencernaan.
Itulah beberapa zat berbahaya yang terdapat dalam rokok. Selain zat-zat di atas, masih banyak lagi senyawa-senyawa berbahaya di dalam rokok. Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila kita menghindari rokok demi kesehatan diri sendiri dan orang sekitar.